BLANTERWISDOM101

I Forgot How To Return Chapter 01 Part 03


Chapter 01 : I Forgot How To Go Back To My World (Part 03)




“Sejujurnya, alasan aku datang ke dunia ini adalah karena aku ingin melihat dunia yang kakek dan nenekku lindungi. Karena itu aku mencari cara agar bisa menuju kemari, dan suatu hari akhirnya aku menemukan caranya.”




Hatsumi terdiam mendengarkan cerita Haruto, sementara itu Haruto terus melanjutkan ceritanya.




“Saat itu, aku mengaktifkan sebuah sihir yang akhirnya
membawaku ke dunia ini, namun.. sihir itu membawaku ke tempat yang sangat
buruk..”




“Tempat yang sangat buruk?” Hatsumi bertanya sambil
memiringkan kepalanya.




Haruto tersenyum pahit kemudian menatap ke arah langit, “Saat
itu, tempat yang aku datangi adalah kastil raja iblis.”




― !!!




Hatsumi menahan napasnya ketika mendengar hal itu.




Haruto terus melanjutkan ceritanya.




★★★





Aku sedang berada di dalam kastil Raja Iblis!!!!!?????




Aku benar-benar tidak mengerti, bagaimana bisa aku
berakhir dengan scenario buruk seperti ini. Aku mengarahkan pandanganku kepada
kumpulan iblis di depanku.




Di ruangan ini, terdapat 7 iblis berwarna hitam berukuran
2 meter sedang mengelilingi seorang iblis yang sedang duduk di atas singgasana,
dengan kata lain.. Itu adalah Sang Maou.




Maou itu bertubuh
besar sekitar 5 meter, memiliki kulit berwarna hitam legam dengan sepasang
tanduk yang kokoh di kepalannya, dengan pupil matanya yang berwarna merah
darah, dia berkata padaku,




“Bagaimana caramu
masuk ke dalam sini, manusia?”





Seketika sekujur tubuhku merasa kaku, kata-kata itu menjadi
racun yang sangat mematikan bagiku. Kemungkinan besar ini adalah «Poisonic
Word», sambil memegangi kepala, aku segera mengaktifkan «Resistant»
untuk menangkal perasaan itu.




“Siapa.. Kau?”




“Hou.. Jadi kau bisa
menangkal sihirku.. Lumayan juga, manusia.”





Sepertinya ia kaget setelah melihatku baik-baik saja
setelah mendengar kata-kata itu, namun aku harus segera bersiap-siap untuk
keadaan yang tak diduga, segera kutarik pedangku dari «Magic Storage» dan menyimpannya di
pinggangku.




Sejujurnya aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.. Apakah aku harus
melarikan diri dari tempat ini ataukah bertarung dengan mereka.




Melihat pedang yang tiba-tiba berada di tanganku, ketujuh iblis
itu lagsung mengambil posisi bertempur, namun Maou itu menahannya.




“Berhenti!!!”




Maou itu berteriak hingga ketujuh iblis itu terdiam di posisi
mereka. Aku bisa merasakan bahwa mereka saat ini sedng merasa gemetaran.
Sementara itu, ia menatap ke arahku.




“Perkenalkan..
Aku adalah Maou Kazuto.”





― Eh!? Apa aku tidak salah dengar..




“Kazuto.. Katamu? Jangan-jangan.. Kau adalah Mitaka Kazuto..?”




Tidak.. Itu tidak mungkin,karena.. Ia sudah di kalahkan oleh Kakek
dan nenek!!




― Mitaka Kazuto, itu adalah nama dari orang yang telah membawa
kekek dan nenek ke dunia ini.. Namun ia seharusnya sudah dikalahkan karena..
Mereka takkan bisa kembali ke bumi sebelum mengalahkannya.




Ketika aku berharap kalau itu semua adalah kebohongan, ucapannya
berikutnya langsung menghancurkan harapanku.




“Hou..
Sepertinya kau mengetahui asal-usulku,ya.. Sepertinya kau bukan manusia biasa.”





Tidak mungkin, mengapa ia..




“Kalian
bertujuh, pergi tingkalkan tempat ini.. Aku memiliki urusan dengannya.”





“Tapi―”




“Pergi!!!”




Ucapan salah satu iblis itu dipotong oleh teriakannya. Dengan
segera ketujuh iblis itu menghilang dalam kegelapan dan meninggalkan kami
berdua di tempat ini.




― Gawat, gawat, gawat, gawat, gawat!!!!!! Aku harus segera pergi
dari sini!! Sial, mengapa aku malah ketakutan!! Bergeraklah kakiku!!!




Seketika itu, Maou Kazuto
mengeluarkan hawa membunuhnya ke arahku dan bertanya,




“Hey, manusia.. Jawab pertanyaanku.. Siapa namamu?”




Napasku tercekat, dengan tergagap aku menjawab pertannyaannya.




“Aku---… Ka--tsuo…. Haru---to--”




Seketika itu Maou Kazuto
menyeringai lebar dan berteriak keras ke arahku,




“Jadi begitu!!! Ternyata itu kau!!! Aku terkesan kau bisa datang
ke dunia ini!!!”




“Ap―!!!”




Seketika itu, ia maju menyerang ke arahku, dengan cepat kutarik
pedangku dan menyerangnya juga.




― «Strengthen Maximum Access»!!!




**********




“Haa.. Haa..”




Setelah diserang olehnya, aku terpental keluar dari kastil dan berakhir
dengan terjatuh di tengah hutan yang berada di sekitar kastil.




“Ada apa?
Ayo serang aku..”





Maou Kazuto
yang berada 10 meter dari posisiku saat ini, bertanya dengan nada menantang.




― Sial!!! Sepertinya tidak ada pilihan lain selain bertarung dengannya
di sini!!!




Menarik pedang pada tangan kananku ke belakang, aku mempersiapkan
posisi tempurku.




―«Fight Equipment»!!




Denagn singkat, pakaian serba hitam telah melekat pada tubuhku.
Jubah, celana panjang, sarung tangan, sepatu berwarna hitam yang kubawa telah
terpakai.




“HYAAAAAAAAA!!!!!”




“GRAAAAAAAAA!!!!!”




Aku langsung mengayunkan pedangku daan menyerangnya dari depan
namun tangan besarnya itu langsung menerbangkan diriku sebelum aku mencapainya.
Diriku kembali terpental namun aku segera mengontrol diri dan mulai menggunakan
serangan jarah jauh dengan memakai sihir.




― «Fire Control»!!




Kuaktifkan sihir itu pada tangan kiriku sementara tangan kananku
masih memegang pedang. Kuarahkan tangan kiriku ke depan dan menyerangnya dengan
sebuah dinding api yang sangat besar.




“Kau pikir
hal ini dapat melukaiku!!!!”





Seperti yang diharapkan dari raja iblis, ia dengan mudah
menghilangkan dinding apiku, namun itulah yang kuincar!!




“Apa!!!?”




― «Holy Meteor»!!!




Setelah mengaktifkan dinding itu, aku segera mengaktifkan sihir
suci itu tersebut. Saat ini ribuan meteor berwarna putih telah berada di langit
tempatku berada.




“Hindari ini kalau kau bisa , Maou
Kazuto!!!”




Bersamaan dengan meteor itu jatuh, aku berlari ke arahnya sambil
menghunuskan pedang dengan kedua tangan sehingga api menyatu dengan pedangku.




“Sialan kau!!!”




Bersamaan dengan itu, ia membuat sebuah pedang dari sihir
kegelapan pada tangan kanannya dan melaju ke arahku.




Setelah itu dunia diliputi oleh warna putih.




**********




15 Menit kemudian.




“Tak
kusangka kau berhasi memojokkanku secepat ini..”





Maou Kazuto saat
ini dalam kondisi yang mengenaskan. Tangan kanannya telah terputus, salah satu
tandunknya pun sudah patah serta seluruh tubuhnya telah dipenuhi oleh luka.




Begitu juga denganku, lengan kananku kini telah patah, pedangku
pun terjatuh di tanah, darah juga telah mengalir dari kepalaku, serta pakaian
tempurku kini telah sobek dimana-mana.




“Heh.. Ada apa? Apa kau telah menyesal melawanku?”




Aku mencoba memancingnya, namun aku berharap kalau ia segera pergi
dari tempat ini.




“Hehe.. Tidak sama sekali, justru inilah yang kuharapkan!!!”




Tiba-tiba tubuh Maou Kazuto diliputi oleh aura berwarna hitam,
semakin lama aura itu semakin gelap.




― J-Jangan-jangan itu…. «Black Disaster»!!?




«Black Disaster» merupakan sihir kegelapan tingkat tertinggi yang akan
membawa dunia ke dalam bencana hitam. Itu adalah sihir yang sama saat kakek dan
nenekku melawannya. Saat itu kakek nan nenek melawan sihir ini dengan..




― «White Sanctification»!!!




«White Sanctification» merupakan sihir suci tingkat tertinggi yang
dibuat untuk melawan «Black Disaster».




Aura berwarna putih mulai berkumpul padaku, berlawanan dengan aura
miliknya. Saat itu dua kekuatan yang besar saling bertabrakan sehingga
menimbulkan perlawanan satu sama lain.




Saat ini aku tidak punya pilihan lain selain bertaruh pada sihir
ini. Apkah aku yang akan kalah? Ataukah Maou Kazuto yang akan kalah?




Aku pertaruhkan semuanya dalam serangan ini!!!




“HYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!”




“GRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!”




Aku maju menyerang ke arahnya dan ia juga maju menyerang ke
arahku, dua kekuatan superior itu saling bertabrakan dan akhirnya terciptalah
sebuah ledakan yang sangat besar di wilayah itu.




― Apa.. Aku berhasil..?




Memikirkan hal itu, seluruh tubuhku kini telah tertelan sepenuhnya
oleh ledakan itu.




□□□

Share This :
KaiToranslation

Just a stray translator that usually found on the internet.

0 Comments