BLANTERWISDOM101

I Forgot How To Return Chapter 01 Part 04


Chapter 01 : I Forgot How To Go Back To My World (Part 04)




“Kuh..”




Aku memegang pedang dengan tangan kiriku dan
menancapkannya ke tanah sebagai tumpuanku agar tidak terjatuh.  Mana-ku benar-benar terkuras dan aku sudah
hampir kehilangan tenaga. Dengan penampilan yang sangat menyedihkan, aku
memandang sekitar dan mendapati bahwa Maou
itu sudah tidak ada.




“Apa aku berhasil mengalahkannya?”




Ketika aku menggumamkan ha itu, sebuah suara tiba-tiba
terdengar di telingaku.




{Aku terkesan
denganmu, manusia.. Tidak, Katsuo Haruto.. Ini adalah kekalahanmu, namun ini
belum berakhir.}





“K-Kau!!??”




Aku tidak bisa melihat sosoknya, namun suaranya bisa kudengar.




“Apa maksudmu!!?”




{Kuku.. Aku akan
mundur kali ini.. Ah, benar juga.. Sebagai hadiah karena telah berhasil memojokkanku,
aku akan memberitahumu satu hal.}





“Apa itu?”




{Aku mengirim sebuah
pasukan ke arah Barat Daya, di sana terdapat sebuah kerajaan manusia. Kalau kau
ingin menyelamatkan manusia, pergi dan hancurkan pasukanku. Kukuku..}





“….. Mengapa kau memberitahuku hal ini?”




{Sudah kubilang, ini
adalah hadiahmu karena telah berhasil memojokkanku.}





Sejujurnya aku tidak yakin apakah yang dikatakannya itu
benar atau tidak, namun aku tidak punya banyak waktu untuk memikirkan hal itu.




{Baiklah.. Semoga
berhasil, Katsuo Haruto..}





“Oi!! Tunggu―”




Suara itu pun akhirnya menghilang.




Tubuhku yang sudah tidak kuat lagi menahan beban pun
akhirnya terjatuh ke tanah dan menyebabkan seluruh badanku terserang rasa
sakit, namun hal itu membuatku lebih tenang dibandingan dengan pada saat
berhadapan dengannya.




Maou Kazuto..”




Aku bergumam.




Seberapa banyak dunia ini berubah? Bagaimana kehidupan
penduduk dunia ini? Aku ingin mengetahuinya.




Setelah mengetahui sosok raja iblis, aku tidak bisa
membiarkan semua ini. Aku harus menjaga dunia yang telah dijaga oleh mereka.




Aku ingin segera pergi menghancurkan pasukan yang dikirim
oleh Maou Kazuto itu, namun
sepertinya aku harus kembali terlebih dahulu. Aku harus menanyakan hal ini
kepada kakek dan nenek.




Aku mulai mengaktifkan «Recover» untuk memperbaiki keadaanku,
lukaku tertutup dan pakaianku pun kembali menjadi sedia kala.




Aku perlahan-lahan bangkit dan kembali menyarungkan pedangku.
Ketika melihat daerah sekelilingku,




“Uwaah...  Tak kusangka akan
berakhir seperti ini..”




Sejauh apapun aku memandang, yang terlihat adalah.. Tanah lapang
yang sangat luas. Semuanya telah hilang menjadi debu, tidak bahkan debu pun
tidak terlihat satu pun. Bahkan kastil milik raja iblis pun sekarang telah
hilang tak berbekas.




“…. Baiklah.. Kurasa ini saatnya untukku kembali.”




Mana-ku sudah kembali terisi penuh, sisanya adalah…




“Eh???”




Eh? Apa yang terjadi?




Entah mengapa aku tidak bisa mengingat apapun tentang
sihir yang kugunakan saat mentransfer diriku ke dunia ini.




Apa kepalaku membentur sesuatu saat melawannya? Tidak,
sekalipun aku membenturkan kepalaku, ingatan dalam kepalaku takkan hilang
semudah itu, alu apa yang sebenarnya terjadi?




Kunci utama bagi seorang Magician adalah kemampuan manusia
itu sendiri. Manusia mempelajari sesuatu kemudian menyimpannya dalam ingatan
mereka, itulah sistem dasar yang di gunakan oleh Magician. Namun, mengapa? Aku
sudah mempelajari tentang sihir pemanggilan dalam waktu lama, dan aku berhasil
menuju ke dunia ini berkat hal itu.. Tapi kenapa sekarang aku tidak bisa
mengingat satu pun tentang hal itu?




Bagaimana pola sihir itu? Apa saja unsur di dalamnya? Aku
tidak bisa mengingat satu pun dari mereka.




Oke, tenangkan dirimu Katsuo Haruto.. Kau harus
menganalisa suatu masalah dengan kepala dingin.




“Aku tidak bisa mengingat apapun tentang sihir itu.. Kalau
tidak salah aku pernah membaca tentang hal itu dalam sebuah light novel....
Sihir.. Tidak ingat..Sekali―”




― Ah!!




Aku tahu.. Apa penyebanya.. Jangan-jangan ini adalah…




“Sebuah sihir sekali pakai!!!???”




Dalam kebanyakan kasus, seseorang yang dipanggil ke dunia
lain tidak dapat kembali ke dunia asal mereka karena tidak ada yang mengetahui
cara untuk mengembalikan mereka. Lalu dalam beberapa buku yang kubaca, terdapat
sihir yang hanya bisa dipakai sekali dan membutuhkan waktu untuk mengaktifkannya
kembali. Selain itu, tidak semua sihir memerlukan mana untuk mengaktifkannya..
Ada yang menggunakan sebuah pengorbanan nyawa dan ada juga yang menggunakan
ingatan mereka sebagai bayarannya. Dapat kusimpulkan dari semua itu kalau,




“Sihir yang kugunakan.. Mengorbankan ingatanku tentang
sihir itu untuk mengaktifkannya…???”




Aku terjatuh lemas seketika, mengapa aku tidak bisa
menduga efek yang ditimbulkan? Apa aku telah dibutakan oleh keinginanku yang
selalu ingin pergi ke dunia ini?




Aku merasa depresi untuk beberapa saat, namun aku akhirnya
menyadari sesuatu.




― Kalau begitu, aku hanya perlu menikmatinya!!




Aku kembali bangkit dan mengepalkan tanganku.




“Aku hanya perlu mencari cara untuk pulang sambil
menikmati kehidupan di dunia ini, sama seperti yang dilakukan oleh kakek dan
nenek!!!”




Ya.. Aku hanya perlu menikmati apa yang ada.. Selama aku
masih berada di dunia ini.




“Ah, benar juga.. Aku harus segera menghalang pasukan
iblis itu. Kalau tidak salah ke arah Barat Daya, kan?”




Aku mulai memposisikan diriku.




― «Speed»!!!




Setelah itu, aku terus melaju ke arah itu dan pada hari ketiga
akhirnya aku menemukan laut.




“Aku berada di sebuah pulau?”




Mengetahui fakta itu, aku sedikit kesulitan saat membuat
perahu yang aman untuk dipakai dan membutuhkan waktu sekitar 2 hari untuk bisa
mencapai daratan lagi.




Aku terus pergi ke arah yang ditunjuk dan akhirnya aku
berhasil menemukan pasukan iblis itu.




― Maou
itu.. Kukira ia akan menipuku..




Aku sedang berada di sebuah gurun pasir yang sangat luas,
dan di hadapanku terdapat pasukan iblis yang tidak bisa kuhitung jumlahnya.




Aku mengaktifkan «Jump» lalu mendarat di tengah-tengah pasukan
itu sambil megaktifkan sihir «Explosion».




«Explosion»!!!




«Explosion»!!!




«Explosion»!!!




Menyadari bahwa sihir itu tidak terlalu efektif, akhirnya aku
berhenti melakukannya dan beralih ke dalam sihir skala besar.




― «Death Rose»!!!




Ini adalah sihir yang mematikan, sebuah sihir yag tidak
akan berhenti sampai semua targetnya dihabisi. Sihir ini menggunakan nyawa
target sebagai bahan bakar sihir dan akan terus aktif sampai tidak ada nyawa
yang tersisa. Satu-satunya yang bisa selamat adalah orang yang mengaktifkannya.




“Haa.. Haa.. Aku berhasil.. Hm?”




Aku merasakan hawa kehadiran sesuatu di atas tebing itu.
Apakah itu iblis? Monster? Atau mungkin.. Manusia?




Aku segera melakukan «Jump» dan mendarat di atas pohon yang
berada di tepi tebing tersebut.




“Indah sekali…”




Ak mendengar sesuatu berbicara bukan dengan bahasa jepang, namun
aku mampu mengetahui maknanya. Seperti yang diharapkan dari dunia lain..




Aku segere melompat turun dari pohon itu dan mendarat di atas
rumput kemudian membalikkan badanku.




“……….”




★★★




“Begitulah ceritaku hingga aku bertemu denganmu.”




Haruto mengakhiri ceritanya kemudian meihat ke arah
Hatsumi untuk melihat reaksinya.




“…..”




“Um.. Shirasaki-san?”




“… Ah, maafkan saya Katsuo Haruto-sama.. Saya hanya merasa
sedikit terkejut setelah mendengar kisah anda.”




“T-Tidak apa-apa..”




Haruto merasa sedikit gugup ketika mendapat respon seperti
itu. Sementara Hatsumi menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya kembali
berkata kepada Haruto.




“Katsuo Haruto-sama.. Saya ingin bertanya tentang
sesuatu.. Apa yang akan anda lakukan setelah ini?”




“… Eh?”




Sebuah pertanyaan yang tidak terduga itu pun akhirnya
datang. Haruto hanya dapat terdiam kebingungan dengan pertanyan itu.




“… Apa yang akan kulakukan?”




□□□

Share This :
KaiToranslation

Just a stray translator that usually found on the internet.

0 Comments