BLANTERWISDOM101

I Forgot How To Return Chapter 04 Part 01


Chapter 02 : Without Magic (Part 04)




“Terima kasih atas makanannya.”




Setelah memakan berbagai jenis sushi, Haruto mengucapkan
rasa syukur atas hidangan tersebut.




“Syukurlah jika anda menikmatinya..”




Raja Kagami menunjukkan kegembiraannya saat mengetahui bahwa
makan malam itu dapat memuaskan Haruto.




“Terima kasih.. Ini benar-benar enak!!”




Haruto benar-benar bersyukur bisa memakan sushi di tempat
seperti ini. Setelah makan makanan seadanya selama seminggu, kali ini ia dapat
makan sesuatu yang mewah.




― Ah!




Tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.




“Anu.. Hatsumi? Bisa kau ceritakan tentangku pada orang
tuamu? Kupikir akan lebih mudah jika kau yang menjelaskannya..”




Haruto melirik ke arah orang tua Hatsumi yang penasaran
dengannya.




Hatsumi dengan senang hati menerimanya dan mulai
menjelaskan kepada orang tuanya.




**********




Beberapa menit telah berlalu dan Hatsumi telah
menceritakan tentang pertemuannya dengan Haruto.




“Aku mengerti.. Kupikir terasa aneh karena aku melihat
segel Hatsumi di tangan Katsuo-sama, ternyata seperti itu…”




Raja Kagami mengangguk paham setelah mengetahui bahwa
Haruto sendiri yang meminta Hatsumi untuk menyegel kekuatannya.




Sementara itu, Ratu Hana bertanya kepada Hatsumi.




“Kalau begitu, Hatsumi memiliki jumlah mana yang besar
setelah Katsuo-sama memberikannya padamu, ‘kan?”




Benar, saat ini Hatsumi memiliki jumlah mana yang lebih
besar dibandingkan dengan yang lainnya.




“Ah― Benar juga…”




Hatsumi akhirnya menyadari sebuah masalah besar.




“Aku mengerti.. Saat ini, Hatsumi berada dalam posisi yang
berbahaya.”




Haruto menyadari kesalahannya.




Saat ini, Hatsumi lah yang menggantikan posisi Haruto.
Jumlah mana yang di berikan Haruto sangatlah besar jika di bandingkan dengan
jumlah mana milik Hatsumi saat ia melihatnya.




“Maafkan aku..”




Dengan penuh penyesalan, Haruto meminta maaf kepada
Hatsumi.




“T-Tidak perlu minta maaf, Haruto.. Selain itu…”




“Selain itu?”




“Umm.. Kekuatan yang kau berikan… Kuanggap sebagai hadiah
darimu.”




Hatsumi mengatakannya dengan malu-malu. Sang Ratu yang
melihat hal itu mulai menggoda Hatsumi.




“Ara ara.. Sepetinya malam ini akan sangat melelahkan,
ya.. Hatsumi?”




“A-Apa maksud ibu!?”




Hatsumi yang memerah itu mencoba untuk menghentikan ibunya
yang sedang menggodanya.




“Ibu hanya bercanda, kok. Ah, apa mungkin kamu sedang
membayangkannya?”




“I-Ibu!!”




“Ufufufu…”




Haruto hanya bisa terdiam menahan malu ketika melihat
kelakuan ibu dan anak itu.




“Katsuo-sama..”




Sang Raja memanggil Haruto.




“Ah.. Tolong jangan panggil aku dengan sebutan itu..”




Haruto mencoba untuk mengubah cara mereka memanggilnya. Di
dunia ini, statusnya memang cukup besar. Bisa dibilang kalau posisi Haruto saat
ini lebih tinggi dari kedua orang yang ada di hadapannya, namun Haruto tidak
menginginkannya.




“Cukup paggil dengan Haruto saja. Dan juga, jangan memakai
bahasa yang formal seperti itu.”




Haruto menambahkan penekanan pada ucapannya agar mereka
menerimanya.




“A-Aku mengerti..”




“Lalu, apa yang ingin anda bicarakan?”




“I-Itu… H-Haruto-kun.. Aku memiliki sebuah permintaan.”




“Apa itu?”




“Aku ingin kamu menjagi guru Hatsumi.”




Sang Raja akhirnya mengutarakan permintaannya sementara
Haruto hanya bisa terdiam mendengarnya.




**********




“Guru,ya…”




Haruto kini berada di dalam kamar tempat ia beristirahat
sebelumnya. Setelah makan malam selesai, Haruto dipersilakan untuk
beristirahat. Menatap langit-langit yang ia tidak kenal, Haruto terus berpikir.




― Apa sebaiknya kuterima saja? Namun peraturan keluargaku
melarang untuk menyebarkan teknik sihir dari seorang magician.




Haruto menggelengkan kepalannya.




― Tidak tidak.. Bukankah aku sudah mempercayainya! Selain
itu, Hatsumi sudah memenuhi permintaanku, kali ini giliranku untuk memenuhi
permintaan itu! Tapi..




Haruto terjebak dalam lubang yang sama terus-menerus.




“AAAHHH!!! Kalau seperti ini terus tidak akan pernah
berakhir!!!”




(Seandainya aku bisa menghubungi keluargaku pasti akan
mudah.)




Menghela napas, Haruto akhirnya membuat keputusan.




“Sepertinya aku akan menanyakan tentang hal ini kepada
orang tua Hatsumi terlebih dahulu..”




Setelah itu, Haruto menarik selimut untuk menutupi dirinya
lalu memejamkan mata dan tertidur.




**********




“Bangun, Haruto..”




“Nn?”




Haruto merasakan sesuatu yang menepuknya dari balik
selimut. Ketika membuka selimut, Haruto dapat melihat sosok Hatsumi yang
berdiri menatapnya.




“S-Selamat pagi, Haruto..”




“S-Selamat pagi..”




Haruto melihat Hatsumi yang sedang memakai sebuah piyama
tipis berwarna putih, sinar matahari yang masuk ke ruangan itu membuat pakaian
itu sedikit tembus pandang.




“H-Hatsumi.. Kenapa kau berpakaian seperti itu?”




Haruto bertanya sambil memalingkan mukanya. Hatsumi
melihat pakaiannya kemudian menyadari bahwa ia memperlihatkan hal yang tidak
senonoh lalu membalikkan badannya.




“B-Bukan seperti itu!! I-Ini karena ibu yang memintanya!”




Serunya sambil melipat tangannya menutupi dadanya.




(Apa yang sebenarnya terjadi di sini!?)




“A-Aku mengerti…”




Bangkit dari tempat tidurnya, Haruto mengangguk setuju
dengan alasan yang diberikan Hatsumi.




“A-Ayo! Sarapan sudah siap! Ayah dan Ibu sudah menunggu.”




Hatsumi pergi meninggalkan kamar bersama Haruto dan berjalan
menuju ruang makan.




**********




Setelah mereka selesai makan, Haruto menjelaskan tentang
peraturan itu. Hatsumi terlihat sedih ketika mendengarnya, namun kedua orang
lainnya justru terlihat sangat senang dengan hal itu.




“Ayah? Ibu?”




Hatsumi juga menyadari kedua orang tuanya yang terlihat
senang.




“Ah.. Kalau seperti itu maka tidak ada masalah.”




“Apa maksudnya?”




Haruto terheran dengan pernyataan Sang Raja.




“Maksudku, kamu tidak bisa mengajarkan Hatsumi yang bukan
merupakan keluarga Katsuo, ‘kan?”




“Ya.”




Entah mengapa Haruto merasakan sebuah firasat.




“Kalau begitu, tidak masalah jika Hatsumi menjadi bagian
keluargamu, ‘kan?”




““Eh?””




Haruto dan Hatsumi terkejut mendengarnya.




(Oi oi.. Jangan bilang kalau..)




Haruto memprediksi apa yang akan dikatakan oleh raja.
Haruto melirik ke arah Hatsumi dan mendapatinya sedang terkejut.




(Sepertinya dia tidak mengetahui hal ini.)




Sementara Hatsumi tidak menyangka kalau orang tuanya
merencanakan hal itu. Keduanya menunggu perkataan Sang Raja dengan perasaan
yang bergejolak.




“Mulai sekarang, Hatsumi adalah tunanganmu.”




― Sudah kuduga.




Haruto dan Hatsumi yang sudah menduga hal itu saling
memandang satu sama lain dengan muka memerah.




(Kalau seperti ini, apa yang harus kulakukan!!!!?)




Haruto berteriak dalam hati.




 Perjalanan Haruto
di dunia lain masihlah sangat panjang.




□□□

Share This :
KaiToranslation

Just a stray translator that usually found on the internet.

0 Comments