Chapter 03 : Teacher and Fiance (Part 03)
Setelah menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di kota, Haruto dan
Hatsumi akhirnya kembali ke mansion dan makan malam dengan tenang di sana.
“Apa kau benar-benar ingin masuk ke Royal Academy?”
“Ya.. Tentu. Memangnya kenapa?”
“..... Kupikir itu akan sulit karena
kamu bukan dari golongan bangsawan.”
Sebagai orang yang tidak hidup dalam dunia kasta seperti Haruto tentu saja
tidak dapat mengerti akan hal itu, berbeda dengan Hatsumi.
“Ah, benar juga..”
Menaruh tangannya di dahinya, ia mulai memikirkan cara untuk masuk ke Royal
Academy.
― Apakah ia harus menjadi guru di sana?
Tidak, itu tidak mungkin. Lalu, apa ia harus menjadi salah satu petugas di
sana? Tidak mungkin.
“Hm.. Bagaimana kalau aku menjadi pengawal pribadi? Tidak.. Kurasa itu
tidak mungkin.”
Haruto tertawa geli mendengar ucapannya sendiri.
“Itu dia jawabannya!!”
Hatsumi tiba-tiba berteriak.
“Eh? Apa?”
“Kalau kau menjadi pengawalku maka semuanya akan terselesaikan dengan
mudah!!”
“B-Benarkah?”
“Ya.. Sudah menjadi hal yang biasa bagi para bangsawan untuk membawa
seorang pengawal pribadi mereka ke Royal Academy, jadi aku yakin kamu bisa
masuk ke sana sebagai pengawalku!”
Hatsumi mengatakannya dengan penuh semangat.
“Ah! M-Maaf.. Aku memutuskan sesuatu sendirian.. Aku―”
“Tidak apa, Hatsumi.. Idemu itu aku terima.”
Wajah Hatsumi menjadi cerah seketika.
**********
“Jadi, apa yang kau pelajari di Royal Academy?”
Di dalam perpustakaan mansion, Hatsumi dan Haruto sedang mempelajari
tentang sihir. Dan karena Haruto ingin memasuki Royal Academy, ia harus
mengetahui terlebih dahulu sistem yang diajarkan di sana.
“Hmm.. Sihir yang diajarkan sama seperti sihirku.. Berbeda jauh dengan
sihir yang dipakai olehmu.”
“Fumu.. Aku mengerti. Selama ini aku tidak pernah berinteraksi dengan
banyak penyihir, jadi sepertinya hal ini akan sulit buatku.”
“Hei Haruto, apakah di duniamu itu penuh dengan penyihir?”
“Tidak, jutsru sebaliknya. Di duniaku tidak ada penyihir yang bergerak
bebas di masyarakat. Mereka semua bergerak di bawah bayang-bayang, karena sihir
di anggap sudah ketinggalan zaman.”
“Sihir sudah ketinggalan zaman?”
“Ya.. Di duniaku sihir berkembang lebih dari 50 abad yang lalu. Saat ini ilmu pengetahuan lebih
mendominasi di duniaku.”
“50 abad yang lalu..”
Sebagai seseorang yang hidup di dunia yang penuh dengan sihir, Hatsumi
tidak bisa membayangkan seperti apa dunia itu.
“Tidak perlu dipikirkan Hatsumi.
Yang lebih penting, aku memiliki beberapa aturan untukmu.”
“Aturan?”
“Ya. Kau telah mempelajari sihir
dariku, namun aku melarangmu untuk menggunakannya di Royal Academy.”
“K-Kenapa?”
“Seharusnya kau paham bahwa
sihir yang kuajarkan bertentangan dengan hukum yang ada di dunia ini.. Dan jika
kau menggunakan sihir itu, maka hidupmu akan terancam.”
Mendengar penjelasan itu,
Hatsumi langsung merasa depresi.
“Oi oi.. Jangan bilang kalau kau
ingin memamerkan hasil dari pelajaranku di sekolah!?”
“B-Bukan seperti itu..”
Hatsumi mencoba untuk
mengelabuinya, namun hal itu tidak mempan terhadap Haruto yang sering berurusan
dengan Itsuki.
“Tidak boleh. Kau tidak boleh
memakai sihir itu tanpa ijin dariku dan kau hanya boleh menggunakannya di saat
darurat saja.”
“Aku mengerti! Kalau keadaan
darurat itu datang, aku akan memakai sihir itu!!”
(Oi oi.. Jangan mendirikan flag
berbahaya seperti itu….)
Haruto menghela napas, “Kalau
begitu, masalah selanjutnya adalah tentang diriku. Apa yang harus kulakukan
agar bisa masuk ke Royal Academy?”
“Benar juga.. Untuk bisa masuk
ke dalam Royal Academy, kamu harus mengikuti ujian masuk terlebih dahulu.”
“Ujian masuk seperti apa?”
“Pertama kau akan mengerjakan
sebuah tes tertulis setelah itu kau akan menjalani tes praktek, dan terakhir
akan ada tes pengukuran.”
“Tes pengukuran?”
“Ya.. Di tes itu, kamu diminta
untuk menyentuh sebuah bola kristal, dan status pribadimu akan muncul setelah
itu. Status itu akan menentukan tentang peringkat dan kelasmu.”
“Aku mengerti.”
(Seperti yang diharapkan dari
dunia lain.)
Tanpa sadar Haruto tersenyum
penuh semangat.
“Haruto?”
“Ah, tidak ada apa-apa.”
Haruto mencoba untuk menenangkan
dirinya. Sebagai seseorang yang dikenal sebagai otaku di dunianya, ia pasti
akan sangat bersemangat dalam hal ini. Ketika di sekolah, ia sering di anggap
sebagai Chuunibyou, walau pada kenyataannya ia memang mempunyai kekuatan
tersebut.
“Ngomong-ngomong kau ada di
peringkat dan kelas berapa?”
“Peringkatku berada di «S-Rank»
dan di «S-Class»”
“K-Keren..”
Ketika sedang terkagum dengan
hal itu, Haruto menyadari sesuatu.
(Kalau Hatsumi berada di «S-Rank»,
itu berarti sihir di dunia ini sangat lemah,ya..)
Haruto memutuskan hal itu karena
ia telah melihat status milik Hatsumi sebelumnya. Bukannya ia tidak peduli,
tapi sebaiknya ia tidak boleh merusak keseimbangan dunia ini.
(Tapi, setelah melawan Maou Kazuto sekali.. Aku ragu kalau
manusia di dunia ini mampu mengalahkannya.)
Dengan kekuatan sebesar itu,
Haruto ragu kalau ada orang yang mampu mengalahkannya jika kekuatan mereka
sekecil itu.
“Hei, Hatsumi.. Di dalam «S-Class»,
kau urutan keberapa?”
“Aku urutan ke-5.”
Ekpresi Hatsumi tiba-tiba
menjadi murung.
“Ada apa, Hatsumi?”
Hatsumi menggelengkan kepalanya,
“Bukan apa-apa. Lebih penting lagi, aku harus mendiskusikan hal ini terlebih
dahulu kepada orang tuaku.”
“Aku mengerti.”
Hari itu, orang tua Hatsumi
kembali menuju Kerajaan Conscience dengan menggunakan Transfer Gate. Hatsumi
juga pergi menuju Royal Palace untuk bertemu dengan Sang Raja dan melaporkan
hasil dari misi mata-matanya.
Dalam laporan tersebut, Haruto
di anggap sebagai salah satu warga Conscience yang ditangkap oleh iblis. Pada
awalnya pihak kerajaan curiga terhadap identitas Haruto, namun berkat orang tua
Hatsumi yang mengkonfirmasi keberadaan Haruto, pihak kerajaan akhirnya menerima
laporan tersebut.
Saat ini, Haruto memutuskan
untuk menjadi pengawal pribadi Hatsumi agar dapat memasuki Royal Academy.
Sebenarnya Hatsumi merasa senang
karena Haruto akan bersekolah dengannya, namun saat ia memikirkan tentang Royal
Academy, suasana hatinya menjadi buruk.
(Aku tidak ingin kembali ke
tempat itu.. Tapi, kalau bersama Haruto mungkin saja aku…)
Hatsumi menggelengkan kepalanya
dengan kuat untuk mengusir pemikiran itu. Dipandangnya Haruto dengan penuh
cemas.
(Haruto, tolong aku..)
Haruto yang menyadari tatapan
aneh Hatsumi bertanya-tanya dalam hati, namun ia rasa ini bukanlah saat yang
tepat untuk menanyakannya.
“Oh ya Hatsumi, apa kamu sudah
melihat statusmu saat ini?”
“Hm? Aku belum melihatnya.”
“Begitu.”
Mendengar jawaban itu, Haruto
merasa tenang, namun di sisi lain ia merasa gelisah. Dia mampu melihat
statusnya sendiri dan juga Hatsumi saat ini, dan hal itu membuatnya cemas.
(Sebisa mungkin aku ingin
menyembunyikan status ini, namun bagaimana caranya?)
Sambil menggigit bibir bawahnya,
Haruto mencoba untuk menenangkan dirinya.
(Semuanya akan baik-baik saja..
Taka da yang peru dikhhawatirkan.)
“Yosh, sekarang mari kita mulai
pelajaran sihirnya!”
Haruto mengatakan hal itu dengan
semangat. Ia tidak boleh ragu. Tujuannya datang ke dunia ini,serta tugasnya
sebagai cucu dari pahlawan.. Haruto bertekad untuk melindungi dunia ini dengan
sepenuh hatinya.
(Aku tidak perlu takut.. Kali
ini ada Haruto bersamaku..)
Sementara itu, Hatsumi mencoba
untuk melupakan perasaan kelamnya dan percaya dengan partnernya tersebut.
“Ya, mohon bimbingannya, Guru!”
□□□
Share This :
0 Comments