Chapter 29: Cucu Saint
Satu minggu telah berlalu sejak pemakaman Jii-chan.
Dalam 1 minggu ini,
Nii-san dan nee-san segera pulang karena mereka harus sekolah.
Tou-san dan kaa-san tampak sibuk dengan utusan dari
negara lain hingga kemarin.
Lalu, sepertinya Saint-sama akan datang hari ini.
Ngomong-ngomong, karena Saint-sama dan yang lain akan
menghadiri pesta ulang tahun Shely yang akan datang sebagai perwakilan dari
Negara, mereka akan tinggal di rumah ini sampai saat itu.
Jika itu adalah perwakilan dari Negara, bukankah
seharusnya Sang Kaisar dan Shely yang menghibur mereka? Aku bertanya.
Sampai ulang tahun Shely, dia tampaknya diperlakukan
sebagai Saint yang datang untuk menemui Sorcerer.
Karena itu, bagaimana pun juga pasti aku yang akan
menghibur mereka...
"Haah." (Leo)
Aku menghela nafas tanpa sadar.
"Hei, ayolah, mereka sudah mau datang, jangan perlihatkan
wajah masam seperti itu!" (Carla)
Aku dimarahi oleh kaa-san.
"Kalu dipikir-pikir, waktu Shelia sebelumnya kamu
juga bilang kalau kamu tidak menyukainya, tapi ketika bertemu dengannya kamu
merasa senang." (Carla)
"A-Apakah begitu?" (Leo)
Jika kamu berkata begitu...
Memang sih kurasa tidak perlu untuk menolaknya sampai sejauh
itu...
"Itu benar. Ah mereka disini." (Carla)
Sebuah kereta datang.
Kemudian kereta berhenti, dan keluarlah seorang wanita
yang tampak setua nenek dan seorang gadis seusiaku.
Segera setelah keluar dari kereta, wanita itu melihat
ke arah baa-chan dan tersenyum.
"Sudah lama tidak bertemu Carina, kamu sudah menua
ya."
"Kamu juga kan, Selina." (Carina) [Namanya: ã»ãªãŒã, bantu aku untuk menentukan namanya]
"Yah, kamu benar.... Ara, Diork, bukankah kamu
anak laki-laki yang waktu itu. Apakah yang di sebelahmu itu istri dan anakmu?"
(Selina)
"Itu benar. Sudah lama tidak bertemu ya
Selina-san. Apakah itu anak Brian?" (Diork)
Brian?
"Itu benar, namanya Rihanna." (Selina)
"Rihanna-chan ya? Ini Leonce." (Diork)
“Anak itu adalah cucu yang Carina banggakan ya...”
(Selina)
Mengatakan itu, Saint itu mengamatiku.
"Itu benar, tapi bukankah kamu juga terlalu membanggakan
tentang Rihanna-chan?" (Carina)
"Rihanna adalah cucu yang luar biasa lho?"
(Selina)
"Begitukah? Kalau begitu Leo juga―" (Carina)
"Ya ya, cukup sampai disitu untuk membangga-banggakan
cucunya, apakah kaa-san maupun Selina-san tidak ingin masuk ke dalam?"
(Diork)
Tou-san buru-buru menghentikan konfrontasi antar baa-chan
tentang membanggakan cucu satu sama lain yang mulai memanas.
"Itu benar. Selina dan Rihanna-chan, ayo pergi dengan
perlahan." (Carina)
"Terima kasih. Kami permisi." (Selina)
Dipandu oleh baa-chan, Saint memasuki rumah.
"P-Permisi." (Rihanna)
Cucu Saint itu juga memasuki rumah dengan sapaan suara
kecil.
Kesan pertamaku tentang cucu Saint, Rihanna adalah
anak yang tenang dan serius.
Ini adalah keimutan yang berbeda dengan seorang putri
yang aktif, ya..... Rambut perak itu bagus, tapi rambut pirang cantik juga
bagus!
Tapi kali ini, tidak seperti waktu Shely, aku ingin
tahu apakah pembicaraan akan berlanjut karena dia sangat pendiam? Aku merasa
khawatir....
Setelah itu, kami makan siang sambil mendengarkan pembicaraan
tentang membangga-banggakan cucu dari Saint dan Sorcerer.
Kegembiraan dari mereka berdua yang membanggakan
cucunya ini sungguh menakjubkan...
Rihanna-chan sangat pandai dalam Sihir Suci yang tidak
dapat terpikirkan dari seseorang yang berusia 8 tahun.
Sama seperti kekuatan sihirku yang tidak dapat
dipercaya sangat luar biasa.
Pokoknya, Itu adalah sebuah perselisihan.
Yah, namun perasaan tidak nyaman bagi orang yang
dibanggakan itu bukanlah hal yang aneh!
Kemudian, setelah makan siang, tou-san dan kaa-san
pulang, mengatakan bahwa mereka akan kembali karena wilayah mereka.
"Kalau begitu kami akan pergi ke kuburan jii-chan,
jadi Leo harus rukun dengan Rihanna." (Carina)
Eeh―! Berduaan lagi sama seperti waktu Shely itu ya...
Mungkinkah, ini adalah tradisi Keluarga Forster?
"Ah, ya. Aku mengerti." (Leo)
Yah, lagipula aku tidak bisa mengatakan tidak di
depannya.....
Baa-chan yang mengetahui hal itu menatapku sambil
nyengir.
"Baiklah. Kalau begitu kalian harus menjadi rukun
lho." (Carina)
Mengatakan itu, baa-chan dan yang lainnya pergi.
Dengan begitu, kami langsung menjadi berduaan begitu
saja, tetapi kupikir aku harus mulai berbicara dengannya sebelum suasana
menjadi canggung.
"Umm... Kalau begitu, coba panggil aku Leo?"
(Leo)
Aku mencoba mengatakan sesuatu yang muncul di pikiranku,
tetapi aku langsung mengatakan sesuatu yang terlalu tinggi!
Aku melakukannya...
Dengan ini kesannya terhadapku sekarang adalah anak
termuda dari keluarga duke yang sok hebat...
Namun, respons cucu Saint itu adalah... "Y-Ya.
Leo-kun, benar? Umm, tentangku… Tolong panggil aku Lina." Jawabnya dengan
lembut dengan wajah sedikit kemerahan. [Namanya: ãªãŒã : Rina?Leena? Lina? bantu aku untuk menentukan namanya]
… Huh? Apakah kamu tidak khawatir tentang perkataanku?
L-Lina? Tidak apa-apa kah bagiku untuk memanggilnya
dengan nama panggilan?
Eh? Mengapa wajahmu memerah?
Kepalaku menjadi bingung oleh reaksi yang tak terduga ini...
Aku hanya bisa mengatakan ini... Dia sangat imut.
"Y-Ya. Senang bertemu denganmu, Lina." (Leo)
Jika seperti ini, aku akan terus bersikap sok hebat.
"Aku juga, senang bertemu denganmu." (Lina)
"K-Kalau begitu, kita tidak bisa berbicara di
pintu masuk, ayo datang ke kamarku." (Leo)
Mengatakan itu, aku mengajak Lina ke kamarku.
"Ini pertama kalinya aku memasuki kamar anak
laki-laki." (Lina)
"Begitukah? Bukankah ini terlihat aneh?"
(Leo)
"Terutama... Tapi, kedua pedang itu sangat luar
biasa." (Lina)
Mengatakan itu, Lina menunjuk ke arah Elena dan
Selena.
"Itu adalah Pedang Sihir dan Pedang Suci."
(Leo)
"Mereka itu? Kalau begitu mereka seharusnya
sangat luar biasa." (Lina)
"Lagipula mereka adalah pedang yang
legendaris." (Leo)
"Apakah keduanya digunakan oleh Leo-kun?"
(Lina)
"Itu benar. Aku baru saja menerima Pedang Suci
itu, tetapi aku sudah menggunakan Pedang Sihir itu dalam waktu yang lebih
lama." (Leo)
Sudah sekitar seminggu sejak aku mendapatkan Selena.
"Ah, mungkinkah Pedang Suci itu adalah momento
dari Pahlawan-sama?" (Lina)
"Ya, itu benar." (Leo)
"Aku tidak tahu apa-apa tentang ojii-chan karena
orangtuaku dan ojii-chan terbunuh ketika aku baru saja lahir." (Lina)
"Eh? Itu pasti sangat berat ya..." (Leo)
"Meski begitu, aku menjalani hidupku dengan sepenuh
hati, jadi bersemangatlah." (Lina)
"Ya, terima kasih." (Leo)
Kesan pertamaku pada Lina adalah seorang gadis yang
tampaknya dewasa dan serius, tetapi sebenarnya dia adalah seorang gadis yang
serius dan baik...
Ya, ditambah lagi dia terlihat imut.
"Dan..... Bisakah aku sedikit menyentuh Pedang Suci?”
(Lina)
"Silakan saja. Tunggu sebentar ya." (Leo)
Mengatakan itu, aku mengangkat Selena dan menyerahkannya.
Kemudian, Lina kehilangan keseimbangannya karena berat
dari Selena.
"Berbahaya berbahaya." (Leo)
Aku menopangnya dengan terburu-buru.
"Uwaah, kamu bisa membawa ini dengan baik ya."
(Lina)
Jika kamu berkata begitu, memang benar ini adalah
berat yang tidak bisa dipegang oleh anak-anak ya.
(Hei! Kau tidak boleh memberi tahu seorang wanita
bahwa dia berat, kau tahu? Yah, aku sih baik-baik
saja!) (Selena)
Ya, kupikir aku mendengar sesuatu, tetapi aku tidak
peduli.
"Yah, itu karena aku dilatih oleh jii-chan."
(Leo)
"Pelatihan khusus dari Pahlawan, ya... Itu
sepertinya sulit." (Lina)
"‘Sulit’ itu masih belum apa-apa. Ini neraka lho.
Neraka." (Leo)
"Hee~ Itu sangat parah ya." (Lina)
"Bagaimana dengan pelatihan khusus dari
Saint-sama?" (Leo)
Karena jii-san dan baa-chan sangat kasar, jadi kupikir
mantan rekan mereka, Saint, pastilah seorang Sparta.
"Bagaimana aku menjelaskannya ya? Dalam kasusku, kupikir
aku berbeda karena aku yang memintanya untuk mengajariku." (Lina)
S-Sungguh jawaban yang luar biasa... Seberapa serius dirimu
itu...
"Begitu ya~ Ngomong-ngomong, Sihir Suci itu sihir
yang seperti apa?" (Leo)
"Itu benar. Kamu bisa mengobati cedera dan kamu
juga bisa melakukan hal seperti ini." (Lina)
Mengatakan itu, Lina memegang tanganku di kedua
tangan.
E-Eh?
Tiba-tiba aku dicengkeram dan kebingungan, tetapi Lina
mengabaikannya dan menggunakan sihirnya.
Lalu.... Entah kenapa hatiku merasa tenang.
"Ooh, aku merasa seperti rasa lelah dihatiku telah
lepas." (Leo)
"Syukurlah kalau begitu. Sihir ini adalah sihir yang
menyembuhkan hati." (Lina)
"Itu luar biasa. Kamu tidak bisa melakukannya
kecuali kamu memiliki level Sihir Suci yang tinggi, kan?" (Leo)
Aku menggunakan <Appraisal> karena penasaran.
Rihanna Averald
Lv.1
Age: 8
Tribe: Human
Occupation: Saint
Apprentice
Physical strength: 5/5
Magic power:
2400/2400
Power: 4
Speed: 4
Luck: 500
Attributes: None,
Holy
Skills:
Holy Magic Lv.4,
Non-Attribute
Magic Lv.1, Magical Operation Lv.3
Title:
Wizard
Luar biasa, kupikir kekuatan sihirnya yang telah
berkembang sejauh ini tanpa menggunakan alat sepertiku adalah upaya yang cukup
besar.
Terlebih lagi, level 4 dari sihir unik Sihir Suci sangatlah
luar biasa!
"Itu tidak benar kok. Ini adalah sihir yang bisa kulakukan
baru-baru ini." (Lina)
"Tidak, tidak, tidak, ini cukup hebat kok."
(Leo)
"Begitukah? Kalau dipikir-pikir, Leo-kun, bisakah
kamu menunjukkan padaku sihirmu juga? Beberapa saat yang lalu, Sorcerer-sama
mengatakan bahwa Sihir Penciptaanmu sangat luar biasa.” (Lina)
Aah, saat perselisihan tentang membangga-banggakan
cucu tadi siang ya.....
"Kamu sudah menunjukkanku Sihir Suci, jadi
baiklah. Aku akan menyiapkan materialnya sekarang, jadi tunggulah.” (Leo)
"Terima kasih banyak." (lina)
Setelah itu, aku mengumpulkan materialnya.
"Kalau begitu, aku akan menggunakan Sihir
Penciptaan, jadi lihatlah." (leo)
"Ya!" (Lina)
"Karena ini akan berakhir dengan cepat, jadi
perhatikan baik-baik." (Leo)
Mengatakan itu, aku menggunakan Sihir Penciptaan pada mithril
dan batu sihir.
Seperti biasa, material itu bersinar, cahaya mereda
dan selesai.
Apa yang telah kubuat saat ini adalah,
<Love
necklace +>
Greatly promotes
magic power growth,
Significantly
promotes the scale of magic,
If there is
someone who loves, it will not become abnormal except for love.
Creator: Leonce Forster
Kali ini, ketika Lina bertemu dengan Shely nanti, aku
tidak ingin ada salah satu dari keduanya yang lebih baik, jadi aku mencoba
membuat hal yang sama dengan kalung milik Shely.
Namun, jika kamu memikirkannya, ada perbedaan besar
dalam kekuatan sihir yang terkandung dalam batu sihirnya.
Dan muncul fungsi baru yaitu ‘Promosi skala sihir yang
signifikan’.
Yah, karena penampilannya sama maka kurasa tidak
apa-apa?
"Leo-kun, ada apa?" (Lina)
"Aah, aku hanya sedikit berpikir. Nih, aku akan
memberimu ini." (Leo)
Aku memberikan kalung tersebut kepada Lina.
"Itu tidak baik untuk mendapatkannya."
(Lina)
"Ambillah. Anggap sebagai ucapan terima kasih karena
telah menunjukkan kepadaku Sihir Suci." (Leo)
"Tapi..." (Lina)
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa." (Leo)
Mengatakan itu, aku membuat Lina memegang kalung itu.
"Kalau begitu, aku akan memakainya." (Lina)
"Ya, memakainya memiliki efek mempromosikan
pertumbuhan kekuatan sihir, jadi pastikan untuk selalu memakainya." (Leo)
"K-Kamu bisa membuat hal seperti itu?"
(Lina)
"Aku sudah bisa melakukan ini sejak umur 3
tahun." (Leo)
"Apa yang bisa kamu lakukan baru-baru ini?"
(Lina)
"Aku bisa membuat sihir." (Leo)
"Eh? Apa maksudnya itu?" (Lina)
Yah, tentu saja kamu akan bereaksi seperti itu ya.
"Kamu akan mengerti saat kamu melihatnya."
(Leo)
Mengatakan itu, aku menciptakan api.
Kemudian, aku menciptakan air, angin, dan es secara
berurutan.
"Uwaah~ Itu luar biasa." (Lina)
"Selain itu, aku bisa membuat golem, tapi aku belum
pernah membuatnya." (Leo)
"Mengapa kamu tidak mencoba membuatnya besok?"
(Lina)
"Ya, baiklah." (Leo)
Lagipula aku tidak punya kegiatan besok.
"Yay―" (Lina)
SISI: Carina
"Saat ini, apakah Leo bisa rukun dengannya?"
(Carina)
"Tidak apa-apa. Aku merasakan bahwa mereka bisa rukun."
(Selina)
"Kau benar. Ngomong-ngomong, mengapa Serina
repot-repot datang kali ini?" (Carina)
Aku benar-benar bertanya-tanya.
Sosok yang disebut sebagai Saint seharunya menjadi
kekuatan Negara religi yang paling penting, tetapi mengapa dia bisa datang
dengan begitu mudah?
"Aah, kalau masalah itu aku disuruh pergi oleh
Paus." (Selina)
"Aku bertanya mengapa seperti itu." (Carina)
"Fuuh, itu karena konflik fraksi." (Selina)
Selina berkata sambil menghela nafas.
"Konflik fraksi? Apakah ada konflik fraksi dalam Negara
religi?" (Carina)
"Itu benar. Karena itulah suamiku dan putraku dan
istrinya tercinta terbunuh." (Selina)
"Mengapa kamu terlibat dalam konflik fraksi?"
(Carina)
Padahal Selina seharusnya benci ketika terlibat dalam
politik...
"Paus saat ini sangatlah bodoh. Dia berpikir bahwa
penyebab dia tidak begitu populer adalah karena aku sangat populer."
(Selina)
"Hah? Dia sama bodonya dengan sosok raja tertentu."
(Carina)
Jadi dia membunuh keluarganya, benar-benar tidak bisa
dimaafkan...
"Itu benar. Jadi dalam kasus kali ini, dia dengan
sengaja membiarkanku pergi hanya untuk membuatku terlihat seperti sedang menggunakannya."
(Selina)
"Dia tidak bisa dibantu benar-benar bodoh..."
(Carina)
"Yah, tapi kurasa tidak apa-apa karena kalini aku
senang bisa bertemu Carina setelah sekian lama." (Selina)
"Syukurlah kalau begitu. Sebelum pulang, Beristirahatlah
dengan baik di rumah." (Carina)
Share This :
thank you for the hard work
ReplyDelete